topbella

Sabtu, 12 Mei 2012

My Traditional Games


Bermain ? siapa sih yang tidak suka bermain? Setiap orang yang pernah melewati masa-masa kecil pasti pernah bermain. Tanpa disadari ternyata bermain itu banyak manfaatnya lho misalnya untuk mengisi waktu luang, menghilangkan stres, mecari kesenangan, untuk menambah banyak teman, dan untuk anak kecil kadang permainan bisa juga digunakan sekaligus untuk belajar. Meski pun sebenarnya terlalu banyak bermain juga tidak baik, karna bisa membuat kita menjadi malas atau lupa untuk melakukan pekerjaan yang lainnya yang lebih penting.
Bercerita soal permainan, mungkin permainan anak kecil zaman sekarang dan anak kecil zaman dulu itu sangat jauh berbeda. Anak kecil zaman sekarang lebih sering bermain didalam rumah dengan barang-barang berteknologi yang canggih seperti handphone, laptop, PS, dan lain lain yang butuh mengeluarkan uang  cukup banyak untuk membelinya. Mungkin itu disebabkan juga karena perkembangan teknologi yang sudah canggih di zaman sekarang. Sedangkan anak kecil zaman dulu (sampai tahun 90’an) cenderung lebih suka bermain bersama teman-teman diluar rumah tanpa menggunakan barang yang perlu mengeluarkan biaya yang banyak seperti permainan anak-anak kecil zaman sekarang, anak-anak zaman dulu hanya memanfaatkan lingkungan untuk tempat bermainnya.
Maka dari itu saya ingin sedikit memperkenalkan permainan tradisonal anak-anak zaman dulu yang sempat populer saat saya masih kecil dan permainan yang sering saya mainkan juga zaman dulu bersama teman-teman saya, yang mungkin permainan ini pernah anda mainkan juga tapi dengan nama permainannya yang tidak sama, karena walaupun cara bermainnya sama tapi nama permainannya disetiap daerah biasanya akan berbeda-beda.
1.     Benteng
Permainan ini biasa dimainkan dengan orang yag cukup banyak. Dalam permainan ini kita memerlukan dua tiang berhadapan yang berjarak agak berjauhan, lalu harus membentuk 2 regu yang masing-masing berisikan anggota yang sama banyak. Setiap regu harus menempati tiang (biasa disebut benteng) masing-masing. Dalam permainan ini sebagian anggota regu maju kedepan untuk memegang benteng lawan dan anggota yang lainnya harus tetap menjaga bentengnya masing-masing jangan sampai regu lawan berhasil menyentuh benteng anda, karena anggota regu siapa yang berhasil duluan menyentuh benteng lawan maka regu merekalah yang memenangkan permainan.
2.      Petak Umpet
Permainan ini biasanya dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Dipermainan ini satu pemain bertugas untuk jaga dengan menghadap ketembok lalu menutup kedua matanya sambil menghitung sampai angka yang ditentukan (maks. 50), saat pemain yang jaga sudah mulai menghitung maka pemain yang lainnya bergegas untuk bersembunyi ditempat yang dianggap paling aman, setelah pemain yang berjaga selesai menghitung maka dia harus mencari satu per satu  pemain yang lainnya yang sedang sembunyi, jika pemain yang berjaga menemukan salah satu pemain yang sembunyi maka dia harus menyebutkan nama pemain tersebut dan cepat-cepat berlari untuk menyentuh tembok yang tadi. Jika salah satu pemain yang sembunyi berhasil memegang tembok lebih dulu maka pemain itu dianggap aman (tidak akan bertugas menjaga). Jika semua pemain sudah ditemukan maka selanjutnya semua pemain  berbaris secara acak dibelakang benjaga yang menutup mata menghadap tembok, lalu penjaga nyebutkan salah satu nomor maka pemain yang berbaris diurutan nomor tersebut maka dialah yang giliran menjaga selanjutnya.
3.      Taplak
Permainan ini jenis permainan individual bukan beregu. Permainan ini dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Sebelum bermain kita harus membuat kotak-kotak dengan kapur sebanyak 7 kotak persegi. Cara mainnya dimulai dengan setiap pemain melemparkan batu mulai dari kotak yang paling bawah, lalu pemain harus lompat dari kotak yang satu kekotak yang lainnya sesuai urutannya sebanyak 1 putaran menggunakan satu kaki (Jingke), tapi pemain tidak boleh menginjak kotak yang terdapat batu yang dia lemparkan pas diawal, lalu setelah pemain selesai melewati 1 putaran pemain harus mengambil batu yang di lemparkan diawal tadi masih dengan kondisi berdiri satu kaki, setelah batu berhasil diambil pemain kembali keposisi awal. Selanjutnya terus begitu hingga pemain selesai memparkan batu kekotak ke 7.
4.      Gotre
Permainan ini harus dimainkan dengan jumlah pemain yang genap.Dalam permainan ini kita perlu membuat kotak sebanyak jumlah pemain, kotak-kotak tersebut harus saling berhadapan satu sama lain. Pemain juga perlu menyiapkan batu yang jumlahnya selisih satu dengan jumlah pemainnya untuk alat permainan, letakan batu yang anda genggam dikotak masing-masing, lalu mulailah pindahkan batu dari satu pemain kepemain yang lain sambil menyayikan lagu permainan gotre, pemain yang tidak memegang batu saat lagunya selesai dimainkan maka pemain tersebutlah yang harus berjaga. Pemain yang berjaga harus menumpuk batu-batu tersebut dari bawah sampai keatas, dan pemain lainnya harus bersembunyi saat pemain yang giliran berjaga sedang menyusun batu-batu itu. Jika sudah selesai menyusun batu-batu tersebut pemain yang mendapat giliran berjaga itu harus mencari pemain lainnya yang sedang bersembunyi, jika dia menemukannya maka dia harus segera berlari dan menginjak batu yang berukuran lebih besar yang ditelakan disebelah susunan batu-batu yang kecil tadi. Jika salah satu dari pemain yang bersembunyi berhasil menghancurkan susunan batu-batu yang telah disusun tadi tanpa diketahui oleh pemain yang sedang berjaga maka, pemain yang sedang berjaga harus kembali menyusun batu-batu tersebut, dan pemain lainnya kembali bersembunyi termasuk pemain yang sudah ketebak tadi.
5.      Apolo
Permainan ini dapat dimainkan paling banyak dengan 10 orang. Pada awalnya pemain menuliskan sebuah pekerjaan seperti polisi, hakim, jaksa, pengacara, algojo, maling (bisanya ditulis lebih dari satu), korban pada selembar kertas kecil yang kemudian digulung. Setelah kertas itu dikocok setiap pemain saling berebutan untuk mengambil satu kertas. Pemain yang mendapatkan kertas bertuliskan kata “korban” maka pemain wajib melapor kasus kehilangan yang pemain alami pada pemain  lain yang mendapatkan kata bertulisan “polisi” pada kertas tersebut, setelah melapor pemain yang sebagai “korban” tadi harus menebak diantara pemain lainnya siapakah yang memegang kertas bertulisan “maling” jika salah maka pemain yang menjadi “korban” yang harus dihukum, tapi jika tebakan si “korban” itu benar maka pemain yang memegang kertas bertulisan “maling” itu harus segera berlari secepat-cepatnya agar tidak ditangkap oleh pemain yang bertugas menjadi “polisi”, jika si “maling” tertangkap maka pemain tersebut akan di sidang oleh pemain yang memegang kertas bertulisan hakim, jaksa, pengacara untuk menentukan hukuman yang akan dikasih kepada “maling”, jika hukuman telah ditentukan saatnya pemain yang mendapatkan kertas bertulisan “algojo” yang berhak memberi hukuman kepada “maling”.

Itulah beberapa permainan tradisional, sebenarnya masih banyak lagi macam-macam permainan tradisional yang pernah saya mainkan saat saya kecil dulu. Tidak kalah seru kan dengan permainan anak-anak kecil zaman sekarang? Mungkin buat kalian yang belum pernah mencoba permainan diatas tadi, boleh dicoba di rumah ataupun di sekolah  bersama teman-teman kalian.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Afrika Nur Dwiyana
Tangerang, Banten, Indonesia
I'm not a beautiful and perfect girl, I'm just an ordinary and a simple girl
Lihat profil lengkapku