Etika Profesi Akuntansi yaitu
suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus
sebagai Akuntan.
Contoh Kasus Etika Profesi Akuntansi:
Kasus KAP Anderson dan Enron
Kasus
KAP Anderson dan Enron terungkap saat Enron mendaftarkan
kebangkrutannya ke pengadilan pada tanggal 2 Desember 2001. Saat itu
terungkap, terdapat hutang perusahaan yang tidak dilaporkan, yang
menyebabkan nilai investasi dan laba yang ditahan berkurang dalam jumlah
yang sama. Sebelum kebangkrutan Enron terungkap, KAP Anderson
mempertahankan Enron sebagai klien perusahaan dengan memanipulasi laporan keuangan dan penghancuran dokumen
atas kebangkrutan Enron, dimana sebelumnya Enron menyatakan bahwa
periode pelaporan keuangan yang bersangkutan tersebut, perusahaan
mendapatkan laba bersih sebesar $ 393, padahal pada periode tersebut
perusahaan mengalami kerugian sebesar $ 644 juta yang disebabkan oleh
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh
Enron.
Etika Profesi Perbankan adalah suatu ilmu yang membahas perilaku
manusia terhadap pekerjaannya di bank. Dalam melakukan pekerjaan di
bank, biasanya mereka diberikan pelatihan untuk melakukan transaksi
perbankan.
Contoh Kasus Etika Profesi Perbankan:
Di Indonesia nama Bank BCA dan Bank
Madiri sudahlah tidak asing lagi. Kedua bank ini selalu bersaing dalam
hal oerebutan dana murah alias tabungan. Tidak heran, penawaran berbagai
marketing
produk tabungan di panggung iklan bak jamur pada musim hujan, baik di
media cetak ataupun di media elektronik dan papan-papan reklame. Ini
semua dilakukan bank untuk menjaring nasabah dan juga untuk menjaga
brand awareness akan produk tabungan.
Yang
dilakukan bank-bank untuk nasabahnya tidak berhenti sampai disitu.
Begitu calon nasabah menjadi nasabah, bankpun melancarkan strategi
dengan memanjakan nasabah melalui program loyalitas. Mulai dari layanan
yang paling dasar, seperti selalu menunjukan sikap ramah, sopan dan
cepat tanggap dalam menangani keluhan-keluhan para staf bank kepada
nasabahnya hingga kemudahan yang dikemas dan berbau teknologi informasi agar nasabah dapat melakukan transaksi serba cepat, ringkas nyaman dan yang paling utama adalah aman.
Dan
hasilnya, para nasabah setidaknya selalu melakukan transaksi secara
rutin atau akan menggunakan produk-produk lain dari bank yang sama. Dan
yang paling penting para nasabah tersebut tidak akan pindah ke tabungan
bank lain meski ditawari fitur dan fasilitas yang lebih baik, bahkan
para nasabah akam merekomendasikan tabungannnya pada rekan, saudara atau
orang lain. Artinya, bila perilaku nasabah sudah seperti ini, giliran
bank tersebut yang menjadi raja tabungan diantara bank-bank lain. Dan
ini adalah hasil secara kualitatif.
Dari
contoh diatas telah tergambar berbagai persaingan yang terjadi didunia
perbankan di Indonesia. Tapi persaingan antara 2 bank besar tersebut di
Indonesia sangatlah sesuai dengan etika bank. Karena,mereka mempromosikan produk dan jasa bank mereka dengan cara mengiklankan keunggulan produk mereka dan bukan saling menjatuhkan. Inilah yang paling terpenting.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO